HAKIKAT DOA

Authors

  • Muhammad Husein Basofi MA'HAD ALY AL FITHRAH

DOI:

https://doi.org/10.51498/putih.v2i1.45

Keywords:

doa,, kondisi hati,, adab

Abstract

Doa atau berdoa menurut Imam al-Thibi adalah “memperlihatkan sikapberserah diri dan rasa butuh kepada Allah swt”, Tujuan dari penelitian ini ialah untuk memberikan gambaran lebih mendalam tentang doa dari sudut pandang ilmu Tasawuf yang menitik beratkan bagaimana sepantasnya kondisi hati ketika berdoa. Metode yang digunakan dalam penelitian ini menggunakan metode pendekatan kualitatif, dengan jenis penelitiaan kepustakaan (library research). Data yang diambil bersumber dari kitab-kitab klasik, buku-buku, dokumen hingga majalah-majalah terkait pembahasan yang ada. Hasil dari penelitian ini bahwasanya doa diartikan bukan hanya sebagai sebab demi tercapainya suatu hajat atau keinginan dari manusia, melainkan kewajiban yang harus dilaksanakan oleh seseorang dalam kondisi apapun yang menyandang kedudukan sebagai seorang hamba yang lemah dan butuh. Dalam pandangan ilmu Tasawuf, ada yang jauh lebih penting difahami selain dari ungkapan doa sendiri, melainkan adab hati ketika menghadap dalam berdoa kepada Allah swt.

Downloads

Download data is not yet available.

References

Ishaqy (al). Achmad Asrori, MP3Pengajian Hakikat Doa, Surabaya: Al Wava.
-----------------------------------, Mutiara Hikmah Dalam Penataan Hati, Ruhani Dan Sirri Menuju Kehadirat Ilahi, Surabaya: Al Wava, 2010.
Naisabury(al). Abi Husain Muslim bin al-Hajaj al-Qusyairi,Shohih Muslim, Beirut:dar al-Kotob al-Islamiyah,2008.
Syarqawi (al). Abdullah, Syarh al-Hikam Ibnu Athoillah as-Sakandary, Jakarta: Turos, 2013.
Harahap. Khoirul Amru, Reza Pahlevi Dalimuthe, Dahsyatnya Doa Dan Dzikir, Qultum Media, Jakarta:2008.
Isa. Ahmadi, Doa Doa Pilihan, Jakarta: Hikmah, 2006.
Muhammad Hayat al-Sanady al-Hasany, Syarh Al Hikam Ibnu Athoillah. Beirut: Maaref, 2010

Published

2017-03-31

How to Cite

Basofi, M. H. (2017). HAKIKAT DOA. PUTIH: Jurnal Pengetahuan Tentang Ilmu Dan Hikmah, 2(1), 1–22. https://doi.org/10.51498/putih.v2i1.45