Al-DAKHIL
Subtansi dan Implikasinya dalam Tafsir
DOI:
https://doi.org/10.51498/putih.v3i1.30Keywords:
Tafsir, Dakhil, Al Ra'y, ImplikasiAbstract
Kegiatan menafsir al-Quran merupkana kegiatan yang telah lama dipraktekkan sejak kehidupan Nabi saw bersama para sahabatnya. Nabi saw menjelaskan ayat demi ayat dengan sangat jelas kepada para sahabatnya, dengan itulah maka Nabi saw merupakan mufassir atau mubayin pertama al-Quran. Setelah Nabi saw wafat, kegiatan mengkaji dan menafsir al-Quran semakin kuat semakin semarak, sampai pada masa abad ke-2 H kegiatan menafsir telah dikodifikasi dan telah menjadi disiplin (fun) ilmu tersendiri. Tidak menjadi hal baru jika kegiatan mulia tersebut mengilhami ulama selanjutnya untuk terus mengembangkan dan mengaviliasi subtansi penafsiran yang relevan dengan kondisi dan situasi. Namun, dari sekian rangkaian dan mata rantai penafsiran tersebut dalam prosesnya banyak dijumpai subtansi penafsiran yang melenceng dan tidak sesuai dengan kehendak teks. Salah satu faktornya adalah sublimasi alam pikir (ra’y) mufasir yang notabene liar dalam upaya mengungkap dimensi teks, sehingga teks tersebut mengejewantah menjadi pemahaman teks yang buram (dakhil). Berangkat dari hal itu, maka tulisan ini akan mengurai indikasi-indikasi penyelundupan pemahaman teks secara akal (dakhil al-ra’y) yang telah berhasil melumuri penafsiran. Tulisan ini akan menyajikan diagnosa akurat terkait dakhi>l al-ra’y sebagai upaya menyelamatkan otentisitas pemahaman teks dari virus-virus tersebut.
Downloads
References
Baidan, Nasruddin. Metode Penafsiran Al-Qur’an Kajian Kritis Terhadap Ayat-ayat Yang Beredaksi Mirip. Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 2002
Departemen Agama RI, al-Qur’an dan Terjemahnya(al-Jumanatul ‘Ali). Bandung: CV Penerbit J-ART, 2005
Dhahab?, (al) Muhammad Husayn. al-Tafs?r wa al-Mufassir?n, vol. 2., T.t: Maktabah Mus’ab ibn ‘Umar al-Islamiyah, 2004
Fairuz Abadi, Majduddin Muhammad ibn Ya’qub . al-Qamus al- Muhit. Kairo: al-Hay’at al-Misriyah al-‘Amah li al-Kutub, t.th
Husayn, (al) ‘Abd al-Qadir Muhammad Tamyiz al-Dakhil fi Tafsir al-Quran al-Karim (salah satu tulisan di Majalah Universitas Damaskus, edisi ke-3, 2013)
Khalifah, Ibrahim ‘Abd al-Rahman. al-Dakhil fi al-Tafsir. Mesir: Dar al-Banat, t.th
Mustaqim, Abdul. Epistimologi Tafsir Kontemporer. Yogyakarta: LKIS Group, 2012
Najjar, (al) Jamal Mustafa ‘Abd al-Hamid ‘Abd al-Wahhab.Usul al- Dakhil fi al-Tafsir ay al-Tanzil. Kairo: t.p., 2001
Qadir, (al) Jum’ah ‘Ali ‘Abd. al-Dakhil fi al-Dirasat al-Manhajiyah wa al-Namadhij al-Tatbiqiyah Kairo: Tab’at al-Azhar, 2006
Qattan, (al) Manna al-Khalil. Mabahith fi ‘Ulum al-Qur’an. Surabaya: al-Hidayat, 1973
________. Membahas Ilmu al-Qur’an , pent. Muzakris AS. Bogor: Lentera Antar Nusa, 1992
Shihab, M. Quraish. Membumikan al-Qur’an: Fungsi dan Peran Wahyu dalam Kehidupan Masyarakat. Bandung: Mizan Pustaka, 2013
Supriyadi, Dedi. Pengantar Filsafat Islam. cet. III. Bandung: CV Pustaka Setia, 2013
Syafrudin. Paradigma Tafsir Tekstual dan Kontekstual Usaha Memaknai Kembali Pesan Al Qur’an . Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 2009
Syuaib Z, Ibrahim. Dakhil al-Naqli dalam Al-Qur’an dan Tafsîrnya Departemen Agama Republik Indonesia2004. Lembaga Penelitian UIN Sunan Gunung Djati Bandung, 2009
Tim perancang Silabi pengajaran Universitas Madinah al-‘Alimiyah, al-Dakhil fi al-Tafsir. Madinah: Universitas Madinah al- ‘Alimiyah, t.th
Zakariya, (Ibn) Abu Husayn Ahmad. Maqayis al-lughat. t.t., Ittihad al-Kuttab al-‘Arab, 2002
Zarqani, (al) ‘Abd al-‘Azim. Manahil al-‘Irfan fi ‘Ulum al-Qur’an. vol. 2. Beirut: Dar al-Maktabat al-‘Arabiyah, 1995