JUMLAH ANAK IDEAL DALAM PERSPEKTIF HADIS
DOI:
https://doi.org/10.51498/putih.v4i2.54Keywords:
Jumlah Anak, Ideal, HadisAbstract
Hadis sebagai sumber ajaran Islam mempunyai pengaruh yang sangat besar pada prilaku umat Islam dalam berbagai bidang kehidupan. Di antaranya pemahaman dan perilaku masyarakat dalam kehidupan keluarga. Di antara hadis yang banyak dijadikan alasan untuk membenarkan sebuah prilaku untuk memperbanyak keturunan adalah hadis Nabi Muhammad saw. Namun, di sisi lain pemerintah Indonesia memiliki kebijakan mengikuti program KB (Keluarga Berencana) dengan selogan “Dua anak cukup”.
Rumusan dari latar belakang tersebut ada dua. Pertama, bagaimana kualitas hadis tersebut. Kedua, berapa jumlah anak yang ideal menurut hadis tersebut, hadis terkait dan pertimbangan lain.
Penelitian ini bercorak penelitian kepustakaan (library reseacrh). Adapun sifat penelitian ini adalah kualitatif. Sedangkan metode yang digunakan dalam menganalisis pesan hadis tersebut adalah metode kritik dan pemahaman hadis yang mencakup dua hal, tekstual dan kontekstual.
Dengan menerapkan metode tersebut, penulis berkesimpulan bahwa hadis tersebut berkualitas sahih dari sisi sanad dan matan. Dari sisi sanad, hadis ini memiliki lima jalur dari level sahabat sampai kolektornya. Dalam ilmu Must}alah al Hadi}th, Hadis tersebut termasuk dalam kategori Hadis Ahad yang secara spesifik disebut Hadis Masyhur. Adapun jumlah anak yang ideal adalah tiga dengan argumen a) Dalam tata bahasa Arab, kata banyak atau jama’ merujuk pada angka tiga. b). Untuk mempertahankan Peradaban dan kebudayaan yang sangat terkait dengan keberlangsungan generasinya. c) Menurut teori sibling rivalry, Stabilitas perkembangan psikologis anak lebih baik jika jumlah anak lebih dari dua.
Downloads
References
Bukhari al, Abu Abdillah, Sahih al Bukhari. Kairo: Matba ah al Salafiah, 1400 H.
Daud, Abu, Sunan Abi Daud. Beirut: Dar Ibn Hazm, 1997.
Ghulayaini, Mustafa, Jami’ al Durus al ‘Arabiyah. Beirut: Maktabah al ‘Asriyah, 1987.
Hajjaj al, Muslim Ibn, Sahih Muslim. Riyad: Dar al Tayyibah, 2006
Hambal, Ahmad Ibn, Musnad Ahmad Ibn Hambal .Beirut: Muassasah al Risalah, 1997.
Ismail, M. Syuhudi, Cara Peraktis Mencari Hadis. Jakarta: Bulan Bintang, 1991.
………….., Hadis Nabi Menurut Pembela, Pengingkar dan Pemalsunya. Jakarta: Gema Insani Press, 1995.
………….., Hadis Nabi yang tekstual dan kontekstual. Jakarta: Bulan Bintang, 1994.
………….., Metodologi Penelitian Hadis Nabi . Jakarta: Bulan Bintang, 1992.
Nasai al, Ahmad Ibn Syuaib, Sunan al NasaI. Beirut: Dar al Ma’rifah, T.th.
Qazwaini al, Muhammad Ibn Yazid, Sunan Ibn Majah. Beirut: Dar al Ma’rifah, T.Th.
Qordawi al, Yusuf, Kaifa Nata’amal ma’a al Sunnah al Nabawiyah. Kairo: Dar al Syuruq, 2002.
Shaltut, Mahmud, al Fatawa. Mesir: Dar al Shuruq, 2004.
Sijistani al, Sulaiman Ibn Asy’as, Sunan Abi Daud. Beirut: Dar Ibn Hazm, 1997.
Soekanto, Soerjono, Sosiologi Suatu Pengantar , Jakarta: Raja Grafindo Persada, 2007.
Setiawati dan Zulkaida Anita, Sibling rivalry pada anak sulung yang diasuh oleh single father (Ttp: Proseding Pesat, 2007).
Uwaidah, Kamil Muhammad Muhammad, A’lamu al-Fuqaha’ wa al-Muhaddisin: Abu Daud. Beirut: Dar al-Kutub al-Ilmiah, 1996.
Winsinck, Aj, Concordence et indices de la tradition Mussulmane, diterjemahkan oleh Muhammad Fu’ad ‘Abdul Baqi dengan judul Mu’jam al Mufahras li Alfaz al Hadith al Nabawi. leiden: EJ. Brill, 1936 M.
………….., Miftah Kunuz al Sunnah. Lahore: Suhail Akademi, 1971 M.
Zainu, Muhammad Ibn Jamil, Kaifa Nurabbi Auladana , Tt: Tth.
Zuhdi, Masjfuk, Masail Fiqhiyah (Jakarta: PT. Gunung Agung, 1997.
http://www.bps.go.id
http://www.mui.or.id
http://www.republika.co.id/berita/nasional/umum/11/07/05/lnua4p-prediksi-bkkbn-2011-penduduk-indonesia-241-juta-jiwa
http://www.lusa.web.id/sibling-rivalry/